asd
spot_img

Stigma ‘Tangan Bagus’ Rugikan Orang Kidal 

kalseltoday.co.id–Benarkah stigma ‘tangan bagus’ rugikan orang kidal? sedari kecil setiap beraktifitas ketika menggunakan tangan, kita selalu dikenalkan bahwa tangan kanan merupakan tangan bagus, terus bagaimana dengan orang yang terlahir selalu menggunakan tangan kiri atau kidal.

“Ayo pakai tangan bagusnya?” atau “tangan bagusnya mana?” pertanyaan akrab yang sering kita dengar, dan tandanya kita harus menggunakan tangan kanan, lalu apakah tangan kiri merupakan ‘tangan jelek’.

Dilansir dari Vice Indonesia, psikolog Elizabeth Santosa mengatakan ketika seorang anak dominan atau menggunakan tangan kiri tidak boleh dipaksa untuk menggunakan tangan kanan dikarekan bisa memtikan bakat terpendamnya.

“Kalau dari segi psikologi pendidikan, kami menyarankan bahwa anak yang left-handed tidak boleh dipaksakan untuk jadi right-handed. Takutnya mematikan bakat terpendamnya,” ujarnya.

Senada dengan Elizabeth, psikolog Muhammad Syarif Hidayatullah dari Universitas Lambung Mangkurat menyampaiakn ketika seorang anak terbiasa menggunakan tangan kiri jangan serta merta dipaksakan menggunakan tangan kanan.

BACA  Mengenal Rumah Adat Banjar, Rumah Tradisional Kalimantan Selatan

“Dari sudut umum tidak apa-apa, bahkan jangan dipaksakan,” ujarnya

Namun terkadang perlakuan diskriminasi terhadap orang kidal masih terjadi, bukan hal yang baru ketika orang tua atau guru cenderung memaksa anak beraktifitas menggunakan tangan kanan, terutama untuk makan dan menulis.

Lebih lanjut Dayat, dosen muda ini disapa sebenarnya tidak salah kalau kita melatih menguasai tangan di luar preferensi alamiahnya, bahkan orang tua harus mengetahui preferensi alamiah anak. Dan akan menjadi unik dan istimewa apabila anak tersebut mahir menggunakan kedua tangannya (ambidextrous), karena jumlah manusia yang mahir menggunakan kedua tangan cuma 1 persen dari populasi dunia,

“Ini tidak merubah, memang banyak anak yang dominan kanan tapi ada juga anak yang dominan kiri, ya kira-kira 10:1 atau ada juga anak yang dominan dua-duanya,” jelas Dayat.

BACA  Sekilas Perlawanan Rakyat Banjar Terhadap Belanda

Di Indonesia sendiri yang masih menjujung tinggi nilai etika yang dicampur oleh norma agama dan adat istiadat tangan kiri dicitrakan sebagai tangan jelek, tangan tidak baik, tangan pencuri, tangan untuk membersih dubur sehingga tidak sedikit orang tua dan guru cenderung ‘memaksakan’ untuk menggunakan tangan kanan.

“Dari sudut agama bagus kalau dibiasakan tangan kanan untuk sesuatu yang baik,” kata Dayat.

 

Editor: Abe

 

Facebook Comments
spot_img

Must Read

Related Articles