kalseltoday.id, Banjarmasin–“Media Berkualitas Untuk Pilkada Damai” menjadi tema Seminar Nasional yang digagas oleh Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) digelar pada hari jumat, (7/2/2020) di ballroom Hotel Golden Tulip, jalan A. Yani Banjarmasin.
Dalam seminar itu disampaikan bahwa media mempunyai peran penting untuk memberitakan informasi yang benar sesuai data dan bukan berita hoax, sehingga masyarakat dapat memiliki informasi yang akurat mengenai pemimpin yang terbaik bagi masyarakat.
Direktur Jenderal IKP Kemkominfo Profesor Dr. Widodo Muktiyo mengatakan terkait mekanisme jika memang terdapat pemberitaan yang bersifat hoax maka akan dilaporkan kepada pihak yang berwajib, diselesaikan
sesuai dengan prosedur dan disinformasi akan diluruskan juga akan diselesaikan secara baik.
“Kalo yang bersangkutan punya urusan pidana akan dikaitkan dengan Internet Service Provider (ISP) atau Platform. Media daring ke ISP, dan media sosial ke platformnya, jadi yang menutup ISP dan Platform, ujarnya.”
Seminar ini dihadiri oleh sekitar 300 peserta dari organisasi profesi kewartawanan seluruh Indonesia, pemimpin redaksi dari media cetak, media elektronik serta media online.
Dalam melakukan pencegahan awal menghadapi berita hoax pihaknya telah melakukan antisipasi, literasi media sosial, dan melakukan edukasi melalui Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) dan petugas informasi publik (PIP) di daerah-daerah.
Selain itu, pihaknya juga sedang mendidik dan menggerakkan bagi semua humas pemerintah baik di kementerian, lembaga dan Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) daerah serta kabupaten kota untuk mempunyai dan aktif di media sosial.
“Sekarang ini kita humas pemerintah memang sudah ingin menjadikan khasana clickh publik itu kaya rumput-rumput hijau, kita tidak ingin orang yang hoax itu dianggap ilalang kering kadang mudah terbakar, tutupnya”.
Kegiatan sehari ini menghadirkan pembicara dari Dirjen IKP Kemkominfo Profesor Dr. Widodo Muktiyo, Pemimpin Redaksi Berita Satu Primus Dorimulu, Dewan Kehormatan PWI Kalimantan Selatan Fathurrahman dan Anggota Dewan Penasehat Eduard Depari.
Penulis: Hijrah
Foto: Ist
Editor: Abe
