Juru Bicara Gugus Tugas Pencegahan Pengendalian dan Penanganan Covid-19 Provinsi Kalsel HM Muslim dalam tayangkan saluran YouTube, Rabu (22/4/2020).
kalseltoday.co.id, Banjarbaru–Upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Tim Gugus Tugas Pencegahan Pengendalian dan Penanganan Covid-19 Provinsi Kalsel untuk mencegah penyebaran Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19 terus dilakukan diantaranya dengan pemanfaatan rapid test yang telah digunakan lebih dari 2.164 dengan hasil reaktif sekitar 12.66%.
“Saat ini pemanfaatan rapid test rata-rata persentasi reaktifnya sekitar 12.66% oleh karena itu pemanfaatannya sudah lebih 2.164,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Pencegahan Pengendalian dan Penanganan Covid-19 Provinsi Kalsel HM Muslim dalam tayangkan saluran YouTube, Rabu (22/4/2020).
Tidak hanya sampai disitu, Muslim menerangkan bahwa setelah dilakukan rapid test dan hasilnya reaktif maka dilanjutkan dengan upaya tracking dan upaya lainnya seperti isolasi mandiri, isolasi di karantina khusus atau isolasi yg dilakukan di rumah sakit.
Dilanjutkan upaya tracking dan dilakukan deteksi kemudian mana kala reaktif dilanjutkan dengan pemeriksaan konfirmasi kemudian hasil konfirmasi inilah yang ditentukan oleh tim gugus tugas di tingkat Kabupaten/Kota untuk melakukan upaya-upaya apakah isolasi mandiri kemudian isolasi di karantina khusus ataukah isolasi yg dilakukan dirumah sakit sesuai dgn kriteria dan ketentuan yang berpedoman pada ketentuan yang sudah diberikan oleh kementerian kesehatan,” terangnya.
Muslim berharap dukungan masyarakat tetap berada dirumah, menjaga jarak dan bila sangat penting, apabila keluar rumah menggunakan masker.
“Kalo ini kita lakukan bersama-sama maka, Insya Allah penanganan Covid-19 di Provinsi Kalimantan Selatan ini akan segera dapat kita atasi dengan baik,” ujarnya.
Seperti yang kita ketahui bahwa data dari Gugus Tugas Pencegahan Pengendalian dan Penanganan Covid-19 Provinsi Kalsel per tanggal 22 April 2020 ada penambahan kasus positif Covid-19 sehingga total akumulatif menjadi 107 kasus diantaranya 10 kasus dinyatakan sembuh dan 7 kasus meninggal dunia adapun Orang Dalam Pemantauan (ODP) ada sebanyak 1.324 kasus dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 22 kasus.
Editor: Abe
