spot_img

PUPR Rayakan Hari Baktinya Bareng Aktivis Lingkungan di Bendungan Tapin

kalseltoday.co.id, Tanah Laut–Hari Bakti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ke-75 yang dilaksanakan serentak se-Indonesia ditandai dengan melakukan penanaman pada green belt bendungan, kegiatan ini dipusatkan di Bendungan Gondang, Solo Jawa Tengah dan disaksikan secara live oleh Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, Sabtu (5/12/2020)

Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan II, Fikri Abdurrachman menyampaikan bahwa Bendungan Tapin telah memasuki masa akhir pembangunan yang nantinya akan diresmikan oleh pemerintah di tahun 2021.

Fikri berharap penanaman bibit dan pohon yang dilaksanakan tidak hanya seremonial, tetapi juga dirawat dan dipelihara sehingga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

“Apresiasi dan penghargaan atas peran aktif semua pihak pada kegiatan yang dilaksanakan. khususnya Ikatan Pensiunan Kementerian PU dan Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air melalui Forum Komunikasi Hijau Kalimantan Selatan” katanya.

Bibit dan pohon yang ditanam berjumlah 2.725 tanaman dari sumbangan dari instansi pemerintah maupun swasta diantaranya BPDAS Barito, Satuan Kerja BWS Kalimantan II, Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel, Dinas Lingkungan Hidup Kalsel, Bank BNI dan kontraktor bendungan yang terdiri dari berbagai bibit dan pohon tanaman yang bernilai ekonomis.

Koordinator GN-KPA Kalimantan Selatan Ary Achdiani berharap agar nantinya wilayah bendungan dapat menjadi hutan kemitraan bersama masyarakat adat setempat.

Dari GN-KPA menyumbangkan beberapa jenis bibit tanaman makanan burung yang bertujuan agar wilayah bendungan dapat menjadi habitat alami burung.

BACA  World Cleanup Day Kembali Digelar

Pada kesempatan itu dilakukan pula penandatangan MoU kerjasama antara Balai Wilayah Sungai Kalimantan II dan Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air dalam hal perawatan dan pemeliharaan tanaman di wilayah Bendungan Tapin.

Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan, Nurul Fajar Desira, dalam sambutan mewakili Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan memaparkan bahwa pembangunan Bendungan Tapin merupakan bagian dari Gerakan Revolusi Hijau, yang nantinya diharapkan menjadi ruang terbuka hijau bendungan dan menjadi  wilayah konservasi ekologi sosial budaya dan pengembangan ekonomi lokal, tanpa mengganggu fungsi utama bendungan sebagai penampungan air.

Kegiatan penanaman dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat, seluruh peserta aksi melakukan rapid test Codiv 19 sebelum memasuki area bendungan.

Salah seaorang tokoh pemuda setempat Ipul yang ikut dalam kegiatan aksi tanam pohon berterimakasih kepada pemerintah yang telah melakukan pembangunan bendungan.

“Semoga bendungan ini dapat menggerakan roda perekonomian masyarakat khususnya di bidang pariwisata dengan tetap mengutamakan SDM lokal” harapnya.

Cyber Adventure Indonesia salah satu organisasi pendukung yang tergabung GN-KPA merupakan kumpulan para pegiat literasi digital dan lingkungan yang konsern dalam kelestarian alam, bersama rombongan kecil dari kota Pelaihari Kabupaten Tanah Laut turut ambil bagian dalam penanaman pohon yang dilaksanakan.

“Meski datang dari kota yang cukup jauh, kami akan terus hadir bersinergi dengan semua pihak  dalam kegiatan pelestarian lingkungan” Head Project Officer Cyber Adventure Indonesia jelas Eka Prasetya Aneba.

BACA  Kepala BWS Kalimantan II: “Menjaga Sumber Daya Air Tidak Hanya Tanggung Jawab Pemerintah” 

Akses jalan menuju lokasi Bendungan Tapin yang cukup jauh dan kondisi jalan pegunungan sangat memprihatinkan dengan aspal yang banyak mengelupas  juga menjadi perhatian beberapa pihak yang turut ambil bagian dalam kegiatan.

“Semoga ke depannya pemerintah memperhatikan akses jalan menuju lokasi bendungan yang cukup memprihatinkan” beber Komunitas Peduli Sungai asal Banjarmasin Seri.

Bendungan Tapin, yang terletak di Desa Pipitak Jaya Kecamatan Piani Kab. Tapin Kalimantan Selatan merupakan salah satu proyek prestisius Kemenetrian PUPR dalam bidang irigasi dan pengairan menjadi objek penanaman pohon bersama unsur SKPD se-Kalimantan Selatan dan para pegiat lingkungan yang tergabung dalam Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GN-KPA) yang dimotori oleh Forum Komunitas Hijau (FKH) Kalimantan Selatan.

 

Penulis: Yamadipati

Foto: Yamadipati

Editor: Iqbal

 

 

Facebook Comments
spot_img

Must Read

Related Articles