kalseltoday.co.id, Banjarbaru–Nama obat Dexamenthasone sekarang ini tiba-tiba ramai diperbincangkan setelah World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia menyambut baik pemberian Dexamenthasone kepada pasien Covid-19 karena bisa meningkatkan keselamatan jiwa pasien yang terkena Covid-19.
“Ini adalah berita bagus dan saya mengucapkan selamat kepada Pemerintah Inggris, Universitas Oxford, dan banyak rumah sakit serta pasien di Inggris yang telah berkontribusi pada terobosan ilmiah yang menyelamatkan jiwa ini,” kata Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus seperti dikutip dari AFP kemudian dikutip dari CNN Indonesia, Rabu (17/6/2020).
Sebelumnya para peneliti yang dipimpin oleh tim dari University of Oxford memberikan dexsamenthason steroid kepada lebih 2.000 pasien Covid-19 yang sakit parah.
Dan hasilnya 35 persen dari pasien yang menggunakan bantuan ventilator dapat diselamatkan.
Temuan tim dari Universitas Oxford ini kemudian dirilis pada Selasa (16/6/2020) memperlihatkan, obat steroid tersebut sukses mengurangi risiko kematian pada pasien Covid-19 dengan kondisi parah.
“Dexamethasone adalah obat pertama yang ditunjukkan untuk meningkatkan kelangsungan hidup pada Covid-19. Ini adalah hasil yang sangat disambut baik,” kata profesor penyakit menular dan kesehatan global di Universitas Oxford, Peter Horby.
Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Dr. Iwan Aflanie, dr., M.Kes., Sp.F, SH menyampaikan Dexamethason saat ini memang menjadi salah satu alternatif dalam mengobati pasien Covid-19.
“Dexamethason sendiri adalah obat dari golongan steroid yang berkhasiat sebagai anti inflamasi atau peradangan,” bebernya saat dihubungi kalseltoday.co.id untuk dimintai tanggapannya, Kamis (18/6/2020)
dr. Iwan biasa disapa, menjelasakan penggunaan obat tersebut memang sudah lama untuk peradangan dan dikenal luas serta digunakan untuk terapi asma bronchiale, rada sendi, alergi dan lain-lain.
“Penggunaan obat ini pada pasien Covid-19 dengan manifestasi peradangan organ tubuh, cukup masuk akal, seperti yang diberitakan banyak kalangan medis sekarang ini,” ujar dokter Spesialis Kedokteran Forensik dan Medikolegal ini.
Namun menurut dr. Iwan menyampaikan bahwa sampai saat ini belum ada laporan resmi menyatakan Dexamethason menjadi standar untuk menangani pasien Covid-19.
“Sampai saat ini belum ada laporan resmi yang menyatakan Dexamethason merupakan “Golden standar” utk penanganan pasien Covid 19,” tutupnya.
Dexamethasone
Dikutip dari alodokter.com Dexamethasone sendiri merupakan obat yang berbentuk tablet 0,5 mg, sirup, suntikan (injeksi) dan tetes mata yang dipergunakan untuk mengatasi peradangan, reaksi alergi dan penyakit autoimun.
Dexamethasone termasuk ke dalam golongan obat kortikosteroid. Sama halnya dengan obat kortikosteroid lainnya, dexamethasone yang telah digunakan untuk jangka panjang tidak boleh dihentikan secara tiba-tiba. Dokter akan menurunkan dosis dexamethasone secara bertahap sebelum menghentikan obat ini.
Dexamethasone bekerja dengan mengurangi peradangan dan menurunkan sistem kekebalan tubuh, sama seperti steroid yang dihasilkan oleh tubuh secara alami.
Editor: Abe
Foto: Ist