asd
spot_img

Aktivis Lingkungan, Maknai Hari Sumpah Pemuda dengan #AksiMudaJagaIklim

KALSEL TODAY – Memaknai hari Sumpah Pemuda, 76 wilayah yang tersebar di seluruh Indonesia melakukan kolaborasi Aksi Muda Jaga Iklim. Aksi yang dilakukan oleh kurang lebih 7.500 peserta merupakan aksi keresahan publik terutama anak muda terhadap krisis iklim yang saat ini mulai terlihat di Indonesia dan dunia.

Aksi Muda Jaga Iklim yang diinisiasi oleh Yayasan EcoNusa berkolaborasi dengan organisasi Cyber Adventure Indonesia di bawah lembaga Nayaka Mahitala Foundation dan organisasi World Cleanup day Kalimantan Selatan bertajuk Jang Moeda Jang Beraksi Jaga Iklim dilakukan pada Kamis (28/10) di 76 titik yang tersebar di beberapa provinsi Indonesia mulai dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Kepulauan Maluku, Papua Barat dan Papua.

Ada 4 (empat) titik aksi dari Kalimantan Selatan  yang ikut serta dalam #AksiMudaJagaIklim yaitu Pulau Marabatuan dan Pulau Denawan dengan aksi transpalasi terumbu karang, Pantai Sungai Dua Laut dengan aksi bersih pantai ketiganya berada di Kabupaten Kotabaru dan Hutan Mangrove Pagatan Besar di Kabupaten Tanah Laut dengan aksi Sustainable Future Mangrove For Better Life berupa aksi bersih sampah plastik dan penanaman 200 (dua ratus) mangrove jenis bakau (rhizopora sp).

BACA  Lanjutkan Nambang? JBG Ingin Alihkan Aliran Sungai, Aktivis Lingkungan Bereaksi
#AksiMudaJagaIklim
foto: ymd

Kegiatan #AksiMudaJagaIklim di empat titik tersebut dihadiri oleh instansi terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup, Kesatuan Pengelolaan Hutan, Polairud, TNI AL, BKSDA, Universitas Lambung Mangkurat, Marine Diving Club Fakultas Kelautan dan Perikanan ULM, Forum Penyelam  Mahasiswa Indonesia, Borneo Cha Divecenter dan pegiat lingkungan lintas organisasi serta masyarakat setempat dengan total 700-an peserta.

Suhu udara yang makin panas, musim hujan dan kemarau yang tidak menentu serta cuaca ekstrem seperti badai yang belum pernah terjadi sebelumnya sudah melanda Indonesia. Tanda-tanda krisis iklim yang sudah terlihat nyata inilah yang memicu anak muda Indonesia mulai sadar dan bersuara akan pentingnya menjaga bumi dari ancaman krisis iklim.

Bustar Maitar, CEO Yayasan EcoNusa menyatakan bahwa peringatan Sumpah Pemuda menjadi momen penting bagi seluruh kaum muda di Indonesia untuk bergerak bersama demi mempertahankan kelestarian laut dan hutan yang tersisa khususnya di timur Indonesia.

”Dengan kolaborasi #AksiMudaJagaIklim ini, Yayasan EcoNusa berharap semakin banyak anak muda yang berani beraksi dan bersuara untuk menyadarkan mengenai krisis iklim yang kita hadapi,” ujarnya.

BACA  Peringati Hari Bumi, KTH Bumi Priangan Tanam Pohon
#AksiMudaJagaIklim
foto: ymd

Head Project Operation Cyber Adventure Indonesia dan Eksekutif Direktur Nayaka Foundation Eka Prasetya Aneba, salah satu koordinator kegiatan aksi Mangrove For Better Life menyatakan apresiasi dan rasa bangga atas kepedulian generasi muda dalam menjaga iklim.

“Generasi muda sebagai penggerak aksi untuk lingkungan merupakan harapan baru bagi kelestarian lingkungan” jelas Eba.

Kegiatan aksi diawali dengan pembacaan Sumpah Pemuda Jaga Iklim, dan penandatangan komitmen bersama untuk lingkungan berkelanjutan oleh seluruh peserta aksi Mangrove For Better Life.

Bryan Auriol, Koordinator #AksiMudaJagaIklim mengatakan bahwa momen Sumpah Pemuda merupakan momen yang tepat bagi anak muda Indonesia berkomitmen untuk terus menjaga bumi dari krisi iklim.

“#AksiMudaJagaIklim mudah-mudahan bisa memicu semangat anak muda Indonesia untuk beraksi menjaga lingkungan,” tutupnya. (ymd/abe)

Facebook Comments
spot_img

Must Read

Related Articles