KALSEL TODAY – Sejak ditetapkan Penajam Paser Utara (PPU) menjadi Ibu Kota Negara (IKN) baru. Pemerintah Kabupaten PPU memiliki untuk mempunyai Monumen Nasional (Monas) sendiri.
Rencananya akan Tower Penajam yang tingginya melebihi Monas di Jakarta. Tower ini dibangun untuk menjadi ikon ibu kota baru.
“Ya semacam Monas, nantinya akan menjadi icon PPU sebagai ibu kota negara,” jelas Wakil Bupati (Wabup) PPU, Hamdan dilansir dari akselerasi.id
Gagasan ‘Monas’ baru tersebut muncul setelah salah satu kabupaten di Kalimantan Timur (Kaltim) itu ditunjuk menjadi lokasi ibu kota baru. Tower Penajam yang bakal dibangun di kawasan stadion tersebut tingginya sekitar 150 meter. Sedangkan tinggi Tugu Monas di Jakarta sekitar 132 meter.
Tower Penajam diperkirakan membutuhkan biaya sekitar Rp 150 miliar. Hamdan mengatakan anggaran Rp 150 miliar untuk pembangunan Tower Penajam masih dibahas bersama DPRD. Dia memastikan anggaran tersebut nantinya menggunakan APBD PPU. “Rp 150 miliar ini kan masih estimasi dasar, saat ini konsultan perencana juga masih dalam proses lelang,” katanya.
Pembuatan tower sendiri nantinya akan di tempatkan di kawasan Stadion Penajam tepatnya Kilometer 9 Nipah-Nipah Kecamatan Penajam, Kabupaten PPU, Kaltim tersebut dibiayai dengan skema anggaran tahun jamak (multiyears). “Ikon ini nanti ditempatkan di Stadion Penajam,” ucapnya.
Lebih lanjut, Hamdan menambahkan, bentuk tower tersebut akan menggambarkan nilai religiositas. Rancangan Tower Penajam dipampang di akun Instagram Bupati PPU Abdul Gafur Mas’ud.
“Sepertinya lebih pada gambaran religius, gambar itu yang sepintas yang saya tangkap, Karena tower ini Bupati yang sering membahas,” kata Hamdan.
Jadi Sorotan
Sebelumnya, pembangunan Tower Penajam yang diperkirakan menelan anggaran ratusan miliar rupiah itu juga menjadi sorotan masyarakat Kabupaten PPU. Warga menyorot karena saat ini kondisi keuangan pemerintah kabupaten setempat sedang tidak baik.
“Pembangunan tower adalah kewenangan pemerintah kabupaten, tapi dengan kondisi keuangan saat ini diutamakan yang bersifat prioritas,” ujar Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten PPU, Jon Kenedi.
Pemkab PPU diminta berfokus pada kegiatan yang dapat dilaksanakan sesuai dengan ketersediaan anggaran di kas daerah. Pembangunan tower ini diminta disesuaikan dengan kondisi keuangan yang tersedia di kas Pemkab PPU.
“Kalau anggaran tidak memadai jangan dipaksakan, karena masih membutuhkan dana untuk membiayai kegiatan lainnya yang prioritas,” jelas Jon Kenedi.
Pengumuman lembaga pengadaan secara elektronik (LPSE) Kabupaten PPU menyebutkan perencanaan pembangunan Tower Penajam dianggarkan pada 2021 ini.
Anggaran dalam HPS (harga perkiraan sendiri) lelang paket kegiatan perencanaan pembangunan Tower Penajam sekitar Rp 3,7 miliar dan lelang dimenangi PT Pandu Perkasa dengan nilai sekitar Rp 2,9 miliar. (*)