Home Opini Peran Pemuda dalam Menyambut Ibu Kota Negara Baru

Peran Pemuda dalam Menyambut Ibu Kota Negara Baru

0
Ibu Kota Negara Baru
Hizatul Istiqamah, S.Pd. (redaksi)

Oleh: Hizatul Istiqamah, S.Pd

Pada pertengahan 2019 Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa Ibu Kota Negara Indonesia akan dipindahkan ke pulau Kalimantan. Lokasi Ibu Kota Negara baru yang dipilih yakni Kalimantan Timur (Kaltim) lebih tepatnya di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kabupaten Kutai Kartanegara.

Gagasan untuk melakukan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ini bukanlah tanpa alasan, bahkan sebenarnya ide pemindahan ibu kota pernah disampaikan pada masa Presiden Soekarno tahun 1957 lalu, yang menggagas pemindahan Ibu Kota ke Palangkaraya dan akhirnya pada masa pemeritahan Presiden Jokowi pemindahan Ibu Kota Negara mulai direalisasikan melalui ditetapkanya Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara pada tanggal 15 Februari 2022 lalu. Undang undang ini tentunya akan dijadikan landasan hukum untuk memulai pembangungan infrastruktur dan berbagai fasilitas di Ibu Kota Negara.

Terus bagaimana Kalimantan Selatan (Kalsel)?

Dengan IKN diharapkan membawa pembaharuan serta perubahan baik pada sektor pembangunan, ekonomi dan lain-lain.

Kalsel merupakan salah satu penyanggah Ibu Kota baru karena lokasinya berdekatan dengan PPU, Kaltim dan ini akan menjadikan Kalsel sebagai provinsi yang bersebelahan dengan IKN Indonesia, hal ini tentunya ada sisi positif dan negatifnya.

Sisi positifnya adalah pada sektor pembangunan, banyaknya pembangunan infrastruktur serta fasilitas yang dapat dimanfaatkan, jalan-jalan akan diperlebar, bahkan akan ada pembangunan jalan tol yang dapat memudahkan masyarakat, dan Kalsel menjadi salah satu pusat perhatian pemerintah Indonesia mengenai pembangunan karena lokasinya bersebelahan dengan IKN.

Dari segi ekonomi juga hal ini sangat menguntungkan karena dapat meningkatkan dari sektor kebutuhan, pangan dan papan, bahkan dapat membuka lapangan kerja baru untuk membangun infrastruktur. Hal ini tentunya dapat membuat perubahan yang baik untuk warga masyarakat Kalsel.

Dengan pembangun di Kalsel sebagai penyangga IKN, akan terjadinya pengurangan lahan, dikarenakan pembangunan serta perluasan jalan menuju IKN, maka dari itu pemerintah harus memperhatikan nilai alih fungsi lahan, agar terciptanya keseimbangan antara lahan pertanian, lahan pembangunan dan lahan untuk Masyarakat.

Pada sektor pertanian, di Kalsel hampir setiap tahun mengalami surplus pada komoditas beras, jagung serta hortikultural, hal ini merupakan salah satu kesiapan daerah ini sebagai pemasok dari sektor pertanian. Lumbung-lumbung akan disiapkan sebagai pemasok ke IKN baru yakni daerah dari daerah Hulu Sungai sebagai pemasok padi, jagung dan holtikultural.

Kemudian pemasok utama padi ada pada daerah Kabupaten Barito Kuala, Tanah Laut dan Banjar. Hal ini menujukan kesiapan Kalsel nantinya sebagai penyangga IKN baru, ini juga sangat menguntungkan bagi petani-petani yang ada di Banua (julukan Kalsel), karena dapat meningkatkan penjualan dari hasil pertanian dan indeks kesejahteraan petani tentu saja akan menjadi lebih meningkat dibandingkan sebelum adanya Ibu Kota Baru di Kaltim.

Maka dari itu perlu rasanya kita selalu mengawal serta selalu bersinergi untuk mensupport segala sektor untuk menunjang kesiapan Kalsel sebagai penyangga.

PMII Kalsel harus mengambil peran dalam mengawal Pemerintah Provinsi Kalsel serta mensupport untuk segala sektor yang menentukan kesiapan daerah ini sebagai daerah penyangga.

Kader-kader PMII harus berperan aktif di setiap bidang keahliannya masing-masing, guna bersama-sama saling bersinergi dengan Pemda-Pemda untuk menata peradaban di segala sektor yang dibutuhkan, karena sudah seharusnya kita sebagai pemuda Kalsel penerus masa depan harus menyiapkan diri untuk dapat memasuki kedalam sektor- sektor yang dibutuhkan.

Melalui pemindahan IKN ini kita harapkan melahirkan hal-hal baru yang membawa arah Indonesia menjadi lebih baik pada umumnya, dan masyarakat Kalsel pada khususnya.

Hari ini kita dihadapkan pada era digitalisasi yang mana menjadi tantangan baru bagi para pemuda untuk bisa melek teknologi karena hari ini hampir segala aktifitas dilakukan berbasis digital. Maka dari itu sudah sepatutnya generasi-generasi muda mengasah kemampuan diri beradaptasi dengan kondisi hari ini guna mempersiapkan diri menghadapi bonus demografi, dan kita harus menyiapkan pemuda-pemuda Kalsel yang memiliki skill maupun karya, untuk menyambut nantinya jika pembangunan IKN mulai dijalankan, dan jangan sampai masyarakat serta pemuda-pemudi Kalsel hanya jadi penikmat atau konsumen di rumah mereka sendiri.

Hal ini juga merupakan suatu yang penting bagi kita sebagai pemuda untuk bersama-sama menyiapkan diri menghadapi segala perubahan nantinya, jika Kalsel sudah menjadi salah satu penyangga IKN, indeks pengangguran dan indeks ekonomi di Kalsel diharapkan bisa menurun.

Ungkapan “Pemuda Hari ini adalah Pemimpin di Masa Depan” cocok dijadikan acuan bahwa keadaan pemuda hari ini adalah gambaran masa depan suatu negara. Peran pemuda dalam menyambut IKN baru sangatlah penting. Generasi muda harus turut serta memngawal proses pembangunannya.

Salah satu aspek penting dalam proses pemindahan ibu kota justru adalah pembangunan manusianya. Kita sebagai generasi muda tentunya harus  mempersiapkan diri menggali potensi -potensi guna menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) yang benar-benar siap menyambut perubahan tersebut.

Pemerintah serta stakeholder terkait harus saling bersinergi untuk bersama-sama menyiapkan pemuda yang unggul dan memiliki keahlian pada bidangnya masing-masing, maka dari itu PMII Kalsel selalu berupaya melakukan monitoring ke setiap cabang nantinya untuk menggenjot pengkaderan dan pelatihan soft skill yang dibutuhkan oleh kader-kader sehingga siap sebagai agen perubahan untuk Kalsel dimasa depan.

Kalsel adalah salah satu daerah penyangga IKN baru, dengan jumlah penduduk kurang lebih 4,1 juta jiwa yang mana 70,45 persen adalah kelompok usia produktif. Tentunya sangat potensial bagi para pemuda sebagai penunjang keberhasilan IKN asalkan dipersiapkan dari sekarang SDM yang unggul. Jangan sampai ketika pembangunan selesai tetapi kita sebagai penduduk lokal malah tersinggkir karena ketidaksiapan SDMnya.

Ada kekhawatiran jika tidak mulai hari ini PMII menyiapkan kader- kadernya untuk menjadi penyongsong peradaban di Kalsel yaitu akan mudah tergerus zaman dan lebih parahnya kader-kader PMII Kalsel tidak dapat mengambil bagian dari perkembangan zaman ketikan nantinya menjadi penyangga IKN baru. (maa)

Facebook Comments
Exit mobile version