Sineas Kalimantan Barat kembali menunjukkan eksistensinya dalam memproduksi film-film lokal.
KALSEL TODAY – Adalah Achmad Hardin, sosok dibalik film Passan Terakher –Pesan Terakhir. Bersama Komunitas Pencinta Pejuang atau KPP Singkawang dan Sambas, dia memproduksi film fiksi dengan mengangkat tema perjuangan rakyat Kalimantan Barat.
“Saat ini masih dalam proses syuting, baru berjalan setengah, dari total sekitar 70 scene yang direncanakan. Insya Allah proses pembuatan film ini selesai dalam 3 bulan, dan direncanakan pemutaran perdananya pada hari kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 2021,” ungkap Hardin.
Hardin menjelaskan, film dengan latar belakang masa perjuangan rakyat dalam mempertahankan kemerdekaan antara medio 1945 hingga 1949 ini, nantinya akan mengangkat nama-nama para pejuang di Kalimantan Barat, khususnya yang berasal dari daerah Singkawang, Sambas, dan Bengkayang.
“Lokasi syuting film ini di daerah Singkawang dan Sambas. Kami juga melibatkan pemain dari komunitas KPP, POM (Persatuan Orang Melayu, Red.), insan seni peran, dan Wakil Wali Kota Singkawang, Bapak Irwan,” katanya.
“Pesan moral yang ingin kami sampaikan di film ini sebenarnya adalah semangat juang (patriotisme), pluralisme, jiwa besar dan kesetiaan atas nilai-nilai yang diperjuangkan,” sambungnya.
Hardin juga memastikan film yang di rencanakan tayang di hari kemerdekaan ini tetap menarik untuk disimak. Lantaran film ini akan bergenre komedi romantis. Jadi, para penonton tidak hanya dibuat tegangan akan aksi perjuangan, tapi ada unsur jenaka yang dapat menghibur. Penonton juga akan dibuat penasaran soal cinta segitiga antara Gofar, Rohani, dan Komandan Ahmad.
“Kami berharap film ini menjadi film produksi lokal yang bisa menjadi hasil karya yang bermutu, lebih baik dari produksi sebelumnya, walaupun dikerjakan secara gotong royong, hanya berdasarkan semangat untuk berkarya untuk negeri. Semoga bisa diterima masyarakat, menghibur, dan generasi sekarang bisa mengingat jasa pejuangnya demi mempertahankan kemerdekaan,” pungkasnya. (maa)