Home Banjarmasin Kepala BWS Kalimantan II: “Menjaga Sumber Daya Air Tidak Hanya Tanggung Jawab Pemerintah” 

Kepala BWS Kalimantan II: “Menjaga Sumber Daya Air Tidak Hanya Tanggung Jawab Pemerintah” 

0
Sumber Daya Air PUPR Kominitas Peduli Sungai
Kepala BWS Kalimantan II: “Menjaga Sumber Daya Air Tidak Hanya Tanggung Jawab Pemerintah” 

Foto: Kegiatan pembinaan kemitraan pemerintah, perguruan tinggi dan Komunitas Peduli Sungai se-Kalimantan Selatan pada 18-20 November 2020.

 

kalseltoday.co.id, Banjarmasin–Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Dirjen Sumber Daya Air dan Balai Wilayah Sungai Kalimantan II, lakukan pembinaan kemitraan pemerintah, perguruan tinggi dan Komunitas Peduli Sungai se-Kalimantan Selatan pada 18-20 November 2020.

Kegiatan ini diikuti oleh 30 orang dari berbagai unsur komunitas dan mahasiswa pecinta alam dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Kalimantan Selatan.

Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan II Fikri Abdurrahman dalam sambutan sekaligus pembukaan kegiatan memaparkan pentingnya air sebagai sumber daya kehidupan, menjaga kelestarian sumber daya air dapat dilakukan oleh siapa saja tanpa kecuali.

“Untuk menjaga kelestarian sumber daya air tidak hanya menjadi tanggungjawab pemerintah tetapi juga harus melibatkan peran serta masyarakat” jelas Fikri.

Sungai Barito yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai sungai klasifikasi 1 merupakan sumber baku air minum yang harus terus dijaga kelestariannya. Terlebih sejak zaman dulu peran sentral sungai sebagai urat nadi perekonomian Kalimantan harus tetap dipertahankan, kualitas air harus dijaga dan inventarisir sungai-sungai terindikasi tercemar dan berubah fungsi akibat penyusutan dan pendangkalan untuk direstorasi dan dikembalikan sesuai fungsinya.

“Sumber daya air yang terbatas berbanding terbalik dengan kebutuhan air yang semakin tinggi, hal ini menjadikan kita harus waspada dalam menjaga sungai” jelas Hamdi, salah satu pemateri.

Faktor pencemaran lingkungan sungai di Kalimantan Selatan khususnya di perairan Sungai Barito yang terpantau cukup tinggi berasal dari limbah rumah tangga dan industri pertanian, perikanan dan peternakan, sehingga diperlukan penyadaran menyeluruh kepada masyarakat agar berperan aktif menjaga lingkungan.

Sebagai bahan masukan seluruh peserta kegiatan akan melakukan susur sungai pada hari kedua kegiatan, diharapkan dengan melihat langsung kondisi sungai dan perairan di Banjarmasin dapat menjadi pemicu dan evaluasi terhadap sumber daya air sungai di daerah masing-masing.

Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air

Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) Wilayah Sungai Barito Ary Achdyani dalam pemaparannya mengajak seluruh pihak terkait agar dapat bersinergi menjaga kelestarian lingkungan dan sumber daya air dengan cara memperbanyak menanam pohon sehingga ketersediaan sumber air akan tetap ada, “bangunlah sinergitas antara masyarakat, pegiat lingkungan, pemerintah dan unsur perguruan tinggi maupun swasta dalam menjaga lingkungan” tambahnya.

GN-KPA yang dicetuskan Presiden Susilo Bambang Yudoyono diharapkan dapat memutuskan mata rantai kerusakan lahan dan lingkungan, terlebih di Kalimantan Selatan dengan luasan lahan kritis dan sangat kritis yang mengkhawatirkan yaitu seluas 640.709 hektar.

Dengan menggandeng seluruh pihak diharapkan restorasi sungai dan lingkungan sebagai sumber daya air akan meningkatkan taraf hidup dan perekonomian masyarakat Kalimantan Selatan khususnya pesisir sungai, meningkatkan pariwisata dan penguatan edukasi lingkungan untuk bumi lebih hijau yang pada akhirnya berimbas pada tingkat kesehatan masyarakat yang semakin baik.

Penulis: Yamadipati

Foto: Yamadipati

Editor: Iqbal

 

Facebook Comments
Exit mobile version